Selasa, 14 April 2015

Visi dan Misi Usaha Percetakan "Latifah"


VISI :
Menjadikan Perusahaan Percetakan Profesional yang berkualitas dan menghasilkan karya-karya inovatif, serta mengutamakan kepuasan dan kepercayaan klien atau konsumen.

MISI :
  • Memenuhi Tuntutan Pasar serta senantiasa meningkatkan mutu dan pelayanan;
  •  Mengutamakan kualitas dan tepat waktu;
  •  Memberikan hasil terbaik kepada pelanggan, masyarakat dan lingkungan.

Selasa, 17 Maret 2015

ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN

USAHA PERCETAKAN “LATIFAH”
Oleh
Siti Muhimatul Khoiroh
Kelas 3F

Usaha ini terinspirasi dari seorang tokoh wirausaha sukses di bidang percetakan Bapak Edy Nugroho yang mengembangkan dan membangun Percetakan Patraya sejak tahun 1995.
Sebenarnya cita-cita ini sudah lama ada di pikiran saya, ide ini berawal ketika saya di tempat kerja saya dan bertemu seorang guru di lab. Komputer. Namanya pak Helmi dari perbincangan dengan beliau saya baru tahu kalau dia mahir di bidang komputer terutama design pada aplikasi corel draw dan sudah membuka percetakan kecil-kecilan di rumahnya dari situ saya mulai tertarik pada bisnis cetak undangan, kartu nama dll. Pak Helmi bukan orang yang pelit ilmu, ketika itu saya sudah mengerti sedikit tentang design dengan coreldraw, beliau juga bersedia mengajari dan berbagi pengalaman tentang design undangan, kartu nama dll.
Sebelum Beliau pindah tugas karena mengikuti istrinya, beliau telah memberikan kenang-kenangan untuk saya berupa contoh design undangan lengkap mulai dari undangan pernikahan, selamatan bayi sampai undangan tahlil dll di dalam Compact disk dan juga Master Coreldraw 12. Saat itu aku anggap pemberian dari Pak Helmi belum berguna hingga suatu saat ada teman yang akan menikah dan minta tolong untuk dibuatkan undangan. Dan mulai saat itulah ilmu yang diberikan oleh Pak Helmi saya terapkan. Itu pesanan undangan pertama saya, setelah itu ketika saya menikah saya juga bisa membuat / mencetak undangan saya sendiri. Setelah itu ada saja sanak keluarga atau tetangga dekat yang minta dibuatkan undangan.
Dan saat ini, ketika saya mendapat tugas tentang artikel Kewirausaan, saya sedang dalam proses membuatkan undangan pernikahan untuk adik saya. Untuk itulah saya berharap nantinya bisa mendirikan usaha percetakan undangan pernikahan dan undangan lainnya di rumah saya sendiri. Saya tertarik dengan usaha ini karena saya sudah punya banyak master undangan dan model undangan sangat bervariatif, sehingga saya berharap akan memiliki banyak pelanggan yang menyukai design dan hasil undangan yang saya tawarkan.
Selain percetakan kecil-kecilan nantinya saya juga ingin tambahkan usaha penjualan Pulsa Elektrik, pulsa listrik dan pembayaran listrik Abonemen, karena sekarang saya sudah mulai merintis usaha ini meskipun belum mempunyai stand tetap. Saya sangat berharap impian saya ini bisa terwujud.

Tokoh Wirausaha Bapak Edy Nugroho klik disini

Jumat, 10 Mei 2013

Perbedaan RISC dan CISC



Tipe Processor
1. RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
    – CPU Apple
2. CISC ( Complex Instruction Set Computer )
    – AMD CPU dan Intel
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitektur yang lainnya.
Sejarah RISC
Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC –Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai RISC. RISC mempunyai karakteristik :
  • one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction) atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU.
  • pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga proses instruksi lebih efiisien
  • large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang berlebih dengan memory.
Disingkat dengan CISC. Rangkaian instruksi built-in pada processor yang terdiri dari perintah-perintah yang kompleks. Instruksi-instruksi yang tersedia memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi untuk plattform CISC. Di lain pihak, banyaknya instruksi dalam CISC dapat mengurangi kecepatannya. Chip Intel x86 merupakan chip dari jenis CISC karena ia menggunakan set instruksi kompleks.
CISC merupakan kebalikan dari RISC, biasanya digunakan pada keluarga processor untuk PC (AMD, Cyrix). Para pesaing Intel seperti Cyrix dan AMD juga telah menggunakan chip RISC tetapi ia telah dilengkapi dengan penukar (converter) CISC.
Di sini chip jenis RISC akan membahagikan operasi besar kepada beberapa operasi yang lebih mudah sehingga terdapat perintah-perintah kecil yang mampu memproses dengan cepat.
Para perancang mikroprosesor mencari kinerja lebih bagus di dalam keterbatasan teknologi kontemporer. Pada tahun 1970-an misalnya, memori diukur dengan kilobyte dan sangat mahal saat itu. CISC merupakan pendekatan dominan karena menghemat memori.
Pada arsitektur CISC seperti Intel x86, yang diperkenalkan pada tahun 1978, bisa terdapat ratusan instruksi program – perintah-perintah sederhana yang menyuruh sistem menambah angka, menyimpan nilai dan menampilkan hasilnya. Bila semua instruksi panjangnya sama, instruksi sederhana akan memboroskan memori. Instruksi sederhana membutuhkan ruang penyimpanan 8 bit, sementara instruksi yang paling kompleks mengkonsumsi sebanyak 120 bit.
Walaupun instruksi dengan panjang bervariasi lebih sulit diproses oleh chip, instruksi CISC yang lebih panjang akan lebih kompleks. Bagaimanapun, untuk memelihara kompatibilitas software, chip x86 seperti Intel Pentium III dan AMD Athlon harus bekerja dengan instruksi CISC yang dirancang pada tahun 1980-an, walaupun keuntungan awalnya yaitu menghemat memori tidaklah penting sekarang.
Kelebihan dan kekurangan dari dua arsitektur tersebut sering menjadi perdebatatan diantara para ahli. Namun demikian teknologi terkini menggunakan arsitektur RISC ini.
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat dari segi instruksinya
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat komplek
Sudah sering kita mendengar debat yang cukup menarik antara komputer personal IBM dan kompatibelnya yang berlabel Intel Inside dengan komputer Apple yang berlabel PowerPC. Perbedaan utama antara kedua komputer itu ada pada tipe prosesor yang digunakannya. Prosesor PowerPC dari Motorola yang menjadi otak utama komputer Apple Macintosh dipercaya sebagai prosesor RISC, sedangkan Pentium buatan Intel diyakini sebagai prosesor CISC. Kenyataannya komputer personal yang berbasis Intel Pentium saat ini adalah komputer personal yang paling banyak populasinya. Tetapi tidak bisa pungkiri juga bahwa komputer yang berbasis RISC seperti Macintosh, SUN adalah komputer yang handal dengan sistem pipelining, superscalar, operasi floating point dan sebagainya.
Apakah memang RISC lebih lebih baik dari CISC atau sebaliknya. Tetapi tahukah kita dimana sebenarnya letak perbedaan itu. Apakah prosesor dengan instruksi yang lebih sedikit akan lebih baik dari prosesor yang instruksinya kompleks dan lengkap. Apakah memang perbedaan prosesor itu hanya dari banyak atau tidaknya instruksi saja. Bukankah jumlah instruksi tidak berhubungan dengan ke-handal-an suatu prosesor. Pertanyaan-pertanyaan ini yang hendak dijawab melalui tulisan berikut. Namun supaya lebih dekat dengan elektronika praktis, ElectronicLab akan lebih fokus pada mikrokontroler low-cost yang berbasis RISC dan CISC. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel. Kita juga mengenal keluarga PIC12/16CXX dari Microchip dan COP8 buatan National Semiconductor sebagai mikrokontroler yang berbasis RISC.
CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced), maka mari kita bahas sedikit tentang intruksi itu sendiri.
Sistem mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word. Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah bahasa assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA …
10010111 97 STAA …
01001010 4A DECA …
10001010 8A ORAA …
00100110 26 BNE …
00000001 01 NOP…
01111110 7E JMP …
Sebagian set instruksi 68HC11
Pada awalnya, instruksi yang tersedia amat sederhana dan sedikit. Kemudian desainer mikroprosesor berlomba-lomba untuk melengkapi set instruksi itu selengkap-lengkapnya. Jumlah instruksi itu berkembang seiring dengan perkembangan desain mikroprosesor yang semakin lengkap dengan mode pengalamatan yang bermacam-macam. Mikroprosesor lalu memiliki banyak instruksi manipulasi bit dan seterusnya dilengkapi dengan instruksi-instruksi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Seperti contohnya 68HC11 banyak sekali memiliki set instruksi untuk percabangan seperti BNE, BLO, BLS, BMI, BRCLR, BRSET dan sebagainya.
Perancang mikroprosesor juga memperkaya ragam instruksi tersebut dengan membuat satu instruksi tunggal untuk program yang biasanya dijalankan dengan beberapa intruksi. Misalnya pada 80C51 untuk contoh program berikut ini.
LABEL …
DEC R0
MOV A,R0
JNZ LABEL
Program ‘decrement’ 80C51
Program ini adalah program pengulangan yang mengurangi isi register R0 sampai register R0 menjadi kosong (nol). Intel menambah set instruksinya dengan membuat satu instruksi khusus untuk keperluan seperti ini :
LABEL ….
DJNZ R0,LABEL
Instruksi ‘decrement jump not zero’ 80C51
Kedua contoh program ini hasilnya tidak berbeda. Namun demikian, instruksi kompleks seperti DJNZ mempermudah pembuat program. Set instruksi yang lengkap diharapkan akan semakin membuat pengguna mikroprosesor leluasa menulis program dalam bahasa assembler yang mendekati bahasa pemrograman level tinggi. Intel 80C51 yang dikembangkan dari basis prosesor 8048 dirilis pada tahun 1976 memiliki tidak kurang dari 111 instruksi. Tidak ketinggalan, 68HC11 dari Motorola yang populer di tahun 1984 dilengkapi dengan 145 instruksi. Karena banyak dan kompleksnya instruksi yang dimiliki 68HC11 dan 80C51, kedua contoh mikrokontroler ini disebut sebagai prosesor CISC.
Debat CISC versus RISC dimulai ketika pada tahun 1974 IBM mengembangkan prosesor 801 RISC. Argumen yang dipakai waktu itu adalah mengapa diperlukan instruksi yang kompleks. Sebab pada prinsipnya, instruksi yang kompleks bisa dikerjakan oleh instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan kecil. Ketika itu penggunaan bahasa tingkat tinggi seperti Fortran dan kompiler lain (compiler/interpreter) mulai berkembang. Apalagi saat ini compiler seperti C/C++ sudah lazim digunakan. Sehingga sebenarnya tidaklah diperlukan instruksi yang kompleks di tingkat prosesor. Kompiler yang akan bekerja men-terjemahkan program dari bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin.
Untuk melihat bagaimana perbedaan instruksi RISC dan CISC, mari kita lihat bagaimana keduanya melakukan perkalian misalnya c = a x b. Mikrokontroler 68HC11 melakukannya dengan program sebagai berikut :
LDAA #$5
LDAB #$10
MUL
Program 5×10 dengan 68HC11
Cukup tiga baris saja dan setelah ini accumulator D pada 68HC11 akan berisi hasil perkalian dari accumulator A dan B, yakni 5 x 10 = 50. Program yang sama dengan PIC16CXX, adalah seperti berikut ini.
MOVLW 0×10
MOVWF Reg1
MOVLW 0×05
MOVWF Reg2
CLRW
LOOP ADDWF Reg1,0
CFSZ Reg2,1
GOTO LOOP
Program 5×10 dengan PIC16CXX
Prosesor PIC16CXX yang RISC ini, tidak memiliki instruksi perkalian yang khusus. Tetapi perkalian 5×10 itu sama saja dengan penjumlahan nilai 10 sebanyak 5 kali. Kelihatannya membuat program assembly dengan prosesor RISC menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan prosesor CISC. Tetapi perlu diingat, untuk membuat instruksi yang kompleks seperti instruksi MUL dan instruksi lain yang rumit pada prosesor CISC, diperlukan hardware yang kompleks juga. Dibutuhkan ribuan gerbang logik (logic gates) transistor untuk membuat prosesor yang demikian. Instruksi yang kompleks juga membutuhkan jumlah siklus mesin (machine cycle) yang lebih panjang untuk dapat menyelesaikan eksekusinya. Instruksi perkalian MUL pada 68HC11 memerlukan 10 siklus mesin dan instruksi pembagiannya memerlukan 41 siklus mesin.
Pendukung RISC berkesimpulan, bahwa prosesor yang tidak rumit akan semakin cepat dan handal. Hampir semua instruksi prosesor RISC adalah instruksi dasar (belum tentu sederhana), sehingga instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan 1 siklus mesin untuk menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan 2 siklus mesin. RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau dua siklus mesin.
Sebagai perbandingan jumlah instruksi pada prosesor RISC, COP8 hanya dilengkapi dengan 58 instruksi dan PIC12/16CXX hanya memiliki 33 instruksi saja. Untuk merealisasikan instruksi dasar yang jumlah tidak banyak ini, mikroprosesor RISC tidak memerlukan gerbang logik yang banyak. Karena itu dimensi dice IC dan konsumsi daya prosesor RISC umumnya lebih kecil dibanding prosesor CISC. Bukan karena kebetulan, keluarga mikrokontroler PICXX banyak yang dirilis ke pasar dengan ukuran mini. Misalnya PIC12C508 adalah mikrokontroler DIP 8 pin.
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika hanya dilihat dari terminologi set instruksinya yang kompleks atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC dan CISC berbeda dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah memindahkan kerumitan software ke dalam hardware. Teknologi pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan transistor di dalam satu dice. Bermacam-macam instruksi yang mendekati bahasa pemrogram tingkat tinggi dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer membuat programnya. Beberapa prosesor CISC umumnya memiliki microcode berupa firmware internal di dalam chip-nya yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro. Mekanisme ini bisa memperlambat eksekusi instruksi, namun efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang kompleks. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip komputer, prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, filosofi arsitektur RISC adalah arsitektur prosesor yang tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja. Kerumitan membuat program dalam bahasa mesin diatasi dengan membuat bahasa program tingkat tinggi dan compiler yang sesuai. Karena tidak rumit, teorinya mikroprosesor RISC adalah mikroprosesor yang low-cost dalam arti yang sebenarnya. Namun demikian, kelebihan ruang pada prosesor RISC dimanfaatkan untuk membuat sistem-sistem tambahan yang ada pada prosesor modern saat ini. Banyak prosesor RISC yang di dalam chip-nya dilengkapi dengan sistem superscalar, pipelining, caches memory, register-register dan sebagainya, yang tujuannya untuk membuat prosesor itu menjadi semakin cepat.
Tabel Perbandingan RICS dengan CISCFitur RICS PC/Desktop CISC

Kamis, 02 Mei 2013

Perbedaan Processor INTEL dan AMD



Seperti yang kita ketahui, dari sekian banyak produsen prosesor yang ada, hanya ada dua merk dagang yang menguasai pasar dunia dan khususnya di Indonesia, yaitu Intel dan AMD (Advance Micro Device). Dan mungkin bagi sebagian besar orang awam malah hanya menegenal satu nama saja, yaitu Intel. Namun, bagi orang yang sudah terjun di dunia komputer saya kira sudah tidak asing lagi kalau mendengar nama AMD.

Tapi sayangnya nama AMD ini dipersepsikan sebagai prosesor yang murahan, cepat panas, dan jelek. Bahkan ada yang berasumsi bahwa processor AMD merupakan imitasi dari prosesor Intel. Hmm... Ya nggak salah juga sih, awalnya AMD memang hanya membuat prosesor dengan meniru teknologi Intel dan atas izin pihak Intel tentunya. Namun, karena satu dan lain hal, terjadi persengketaan yg cukup sengit antara Intel dan AMD dan pengadilan mengharuskan AMD mengembangkan sendiri teknologi pembuatan prosesornya . Sejak itulah para enginer AMD terpaksa bekerja keras untuk membuat prosesor sendiri agar tidak dituduh menjiplak prosesor Intel.

Akhirnya mereka pun berhasil membuat prosesor yang bisa mengimbangi Intel, bahkan dalam suatu periode waktu tertentu procesor mereka mampu mengungguli guru-nya, dalam hal ini gurunya yg dimaksud adalah procesor Intel. Namun harus diakui bahwa dalam bidang pemasaran AMD masih tertinggal jauh dari Intel, tetapi tidak dalam bidang "Teknologi"nya. Dan menurutku persepsi bahwa AMD itu murahan, cepat panas, jelek, dll saat ini sudah tidak berlaku.

Apalagi AMD saat ini sudah mengeluarkan prosesor terbarunya yaitu AMD Bulldozer yang diklaim merupakan procesor tercepat saat ini. Dan itu merupakan saingan dari Core i7 milik Intel. Tentu kita punya pilihan yang sama-sama mumpuni untuk prosesor, entah itu Intel maupaun AMD. Keduanya sama sama baik. Masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dan ini ada sedikit perbandingan antara kedua procesor tersebut.

Kelebihan Intel

  • Temperatur pada Intel dapat diatur oleh prosesornya sendiri. Artinya prosesor Intel akan mengurangi kecepatan kinerjanya jika prosesor terlalu panas
  • Tidak berisik. Karena beberapa versi dari procesor Intel tidak menggunakan pendingin aktif seperti kipas, melainkan hanya menggunakan heatsink saja
  • Intel menang di brand image dan pemasaran-nya. Mungkin ini dikarenakan Intel ada lebih dulu ketimbang AMD
  • Dengan harga yang standar (misalnya Intel Pentium 4), kinerjanya sudah lumayan cepat
  • Prosesor Intel lebih kuat pada aplikasi multimedia
Kekurangan Intel
  • Jika terjadi kerusakan akan membutuhkan biaya yang cukup mahal, karena pada beberapa produk, prosesor dan motherboardnya menyatu.
  • Lemah dalam urusan grafis
  • Harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk performanya yang hebat
Kelebihan AMD
  • Harga relatif lebih murah daripada procesor Intel
  • Hyper Transport Technology. Teknologi penggandaan bus pada jalur system sehingga data yang dapat diantar dalam satu waktu lebih banyak karena lalu lintas data yang lebih cepat
  • Integrated Memory Controller. Memungkinkan prosesor untuk melakukan pengaksesan memory langsung tanpa melewati chipset northbridge terlebih dahulu
  • Enhanced Virus Protection. Teknologi yang memungkinkan prosesor mendeteksi virus sehingga tidak akan diproses apabila terdeteksi
  • Cool n’ Quiet. Dengan teknologi ini memungkinkan penggunaan power yang efektif dan sistem yang lebih hening saat menggunakan kinerja sesuai dengan kebutuhan
  • AMD64 Technology. Teknologi yang sangat mumpuni untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berbasis 64 bit
Kekurangan AMD
  • AMD cepat panas. Namun itu dapat diatasi dengan cooler, seperti teknologi Ice Cool pada ASUS.
  • AMD kurang terkenal jika dibandingkan dengan Intel. Masyarakat lebih menggandrumi Intel dibanding AMD
  • Tidak semua game kompatibel dengan AMD

Rabu, 05 Desember 2012

Makalah Pengenalan Delphi


MAKALAH
PENGENALAN PROGRAM DELPHI




Description: UNP Colour Transparant




Oleh :

SITI MUHIMATUL KHOIROH
NPM : 12.1.03.02.0315





PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2012

KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, di mana atas rahmat dankarunia-Nya penyusun telah menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang berjudul “Pengenalan Program Delpi”.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratih Kumalasari. S.Kom. sebagai Dosen mata Kuliah Pengenalan Teknologi Informasi yang telah memberikan bimbingan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.Tak lupa kepada orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangandan masih jauh dari kesempurnaan dalam makalah yang penulis buat ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Teknik pada umumnya dan mahasiswa Teknik Informatika pada khususnya.



Penyusun,










DAFTAR ISI


Halaman Judul ………………………………………………………………….       i
Kata Pengantar ………………………………………………………………….       ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………..     iii
BAB     I   : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang …………….……………………………………      1
B.    Tujuan …………………………………………………………...      1
BAB     II  : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Delphi ………………………………………...……       2
B.    Panduan Instalasi Borlan Delphi 7 ……………………………       4
C.   IDE Borland Delphi 7 ………………………..………...….……      6
D.   Membuat Aplikasi Sederhana …………………………………      11
E.    Fungsi File-File Pada Direktori Proyek Delphi ……………….      12
BAB     III : PENUTUP


















BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Delphi adalah salah satu bahasa pemrograman berbasis visual yang digunakan untuk membuat program aplikasi pada komputer (seperti Visual basic). Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Delphi sebenarnya merupakan turunan dari bahasa pemrograman pascal, yang dahulu pada Delphi dikenal sebagai objek pascal. Bagi Anda yang telah mengenal bahasa pemrograman pascal, maka mungkin Anda tidak akan terlalu kesulitan dalam mempelajari Delphi.
Delphi relatif lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, disamping itu banyak referensi terutama dalam bentuk buku yang membahas tentang bahasa pemrograman ini. Delphi telah terbukti mampu menghasilkan software-software yang berkualitas, baik yang berskala besar maupun kecil, teknologi yang digunakan pada Delphi pun cukup uptodate.
Sampai saat ini, Borland sebagai perusahaan pembuat Delphi, terus menyempurnakan Delphi mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini menjadikan Delphi sebagai salah satu pilihan utama yang cukup banyak digunakan oleh para programmer di Indonesia khususnya, sebagai tools dalam proyek pengembangan software.
Versi dari Delphi yang digunakan sebagai acuan dari DFN ini adalah Borland Delphi Versi 7, namun meskipun demikian Anda bisa menggunakan Delphi versi lainnya, karena relatif hampir sama. Delphi 7 merupakan versi yang cukup stabil bila digunakan di Windows 98, 2000, XP, bahkan Vista dibandingkan dengan Delphi Versi lainnya.

B.   TUJUAN
Tujuan dari Pengenalan program Delphi ini untuk memberikan pengetahuan pada mahasiswa Teknik Informatika khususnya mengenai bahasa pemrograman sebagai dasar dalam pembuatan aplikasi pada komputer.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN DELPHI
Delphi adalah Suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB ) . Namun Delphi menggunakan bahasa yang hampir sama dengan pascal (sering disebut objeck pascal ), sehingga lebih mudah untuk digunakan . Bahasa pemrograman Delphi dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero . Divisi tersebut awalnya milik borland, sehingga bahasa ini memiliki versi Borland Delphi.
 Delphi juga menggunakan konsep yang berorientasi objek ( OOP ) , maksudnya pemrograman dengan membantu sebuah aplikasi yang mendekati keadaan dunia yang sesungguhnya . Hal itu bisa dilakukan dengan cara mendesign objek untuk menyelesaikan masalah . OOP ini memiliki beberapa unsur yaitu ; Encapsulation ( pemodelan ) , Inheritance ( Penurunan ) , Polymorphism ( Polimorfisme ).
Awalnya bahasa pemrograman delphi hanya dapat digunakan di Microsoft Windows, namun saat ini telah dikembangkan sehingga dapat digunakan juga di Linux dan di Microsoft .NET . Dengan menggunakan free pascal yang merupakan proyek OpenSource, bahasa pemrograman ini dapat membuat program di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE .
Umumnya delphi hanya digunakan untuk pengembangan aplikasi dekstop, enterprise berbasis database dan program - program kecil . Namun karena pengembangan delphi yang semakin pesat dan bersifat general purpose bahasa pemrograman ini mampu digunakan untuk berbagai jenis pengembangan software . Dan Delphi juga disebut sebagai pelopor perkembangan RadTool ( Rapid Apllication Development ) tahun 1995 . Sehinnga banyak orang yang mulai mengenal dan menyukai bahasa pemrograman yang bersifat VCL ( Visual Component Library ) ini.
1.    Sejarah Borland Delphi
·         Delphi versi 1 (berjalan pada windows 3.1 atau windows 16 bit)
·         Delphi versi 2 (Berjalan pada windows 95 atau delphi 32 bit)
·         Delphi versi 3 (berjalan pada windows 95 keatas dengan tambahan fitur internet atua web)
·         Perkembangan selanjutnya diikuti dengan Delphi versi 4, 5 dan 6.
·         Versi terkini dari delphi adalah versi 7 dengan tambahan vitur .net dengan tambahan file XML
2.    Kegunaan Delphi
·         Untuk membuat aplikasi windows
·         Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis
·         Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server)
·         Untuk merancang program .Net (berbasis internet)
3.    Keunggulan Delphi.
IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.
Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.
Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.
Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

4.    Kekurangan dari Delphi antara lain:
·         Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya)
·         Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang diterjemahkan ke dalam bahasa pascal
·         Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32)




B.     PANDUAN INSTALASI BORLAND DELPHI 7
Sebelum menginstal Software Borland Delphi 7 pada computer, yang harus diperhatikan dahulu adalah kebutuhan minimal system computer untuk bisa diinstall software ini :
Processor Intel Pentium 166 MHz atau yang lebih tinggi namun disarankan minimal P2 400 MHz, penggunaan processor selain Intel juga bisa asalkan dengan kemampuan setara.
Sistem Operasi Windows 98, 2000, XP
Space harddisk yang dibutuhkan untuk full install adalah 475 MB (Enterprise Edition)
RAM 256 MB
CD-ROM Drive
VGA atau resolusi monitor yang tinggi
Mouse atau alat penunjuk digital lainnya
Kalau sudah maka kita jalankan file Install.exe pada CD Distribusi Borland Delphi 7. Maka akan muncul form berikut ini :

Pilih Delphi 7 untuk melanjutkan menginstalasi Delphi 7, dan tunggu hingga muncul form seperti berikut
Klik Next, maka akan muncul form Serial Number, masukkan Serial Numbernya.
Klik Next lalu ikutin tahapan berikutnya klik Next terus hingga
Klik Finish
Klik Yes, maka computer akan restart untuk meyelesaikan konfigurasi. dan selesai.
Langkah – langkah mengaktifkan Delphi 7.
·         Klik start.
·         pilih All Programs.
·         pilih Borland Delphi.
·         pilih dan klik Delphi 7.
Description: http://idahceris.files.wordpress.com/2012/01/delphi.jpg?w=218&h=300


Description: http://idahceris.files.wordpress.com/2012/01/delphi-depan.jpg?w=300&h=160






Jendela Utama Delphi.


C.   IDE BORLAN DELPHI 7
IDE (Integrated Development Environment) yaitu sebuah lingkungan pengembangan yang terintegrasi, istilah IDE popular untuk menyebut software-software bahasa pemrograman dimana proses pengembangan programmnya mulai dari koding, designing dan debugging dilakukan pada satu framework atau pada satu aplikasi yang terintegrasi.
Delphi memiliki lingkungan pengembangan yang terpadu atau IDE (Integrated Development Environment), artinya untuk membuat sebuah program mulai dari perancangan desainnya hingga kompilasi programnya, kita cukup menggunakan satu interface Delphi.
Untuk menjalankan IDE Delphi, melalui menu Start | All Programs | Borland Delphi 7 | Delphi 7, maka akan muncul tampilan IDE Delphi seperti pada Gambar dibawah ini. IDE Delphi tersebut terbagi menjadi tujuh bagian utama, yaitu : Menubar, Toolbar, Component Palette, Form Designer, Code Explorer, Object Treeview dan Object Inspector
Tampilan IDE Delphi

Menubar dan Toolbar

Menubar dan Toolbar merupakan dua bagian yang biasanya terdapat pada aplikasi-aplikasi windows lain. Fungsi dari Menubar dan Toolbar ini relatif hampir sama dengan aplikasi window lain, kecuali menubar yang biasa digunakan dalam pembuatan program.
Component Palette
Component Palette
Component Palette berisi kumpulan VCL (Visual Component Library) yang berguna dalam desain aplikasi. VCL merupakan pustaka untuk komponen visual, dimana dalam component palette dilambangkan dengan ikon yang merepresentasikan komponen tersebut.
Komponen-komponen VCL pada component palette dikelompokkan ke dalam tab-tab, sesuai dengan fungsinya, dengan maksud untuk memudahkan programmer dalam memilih komponen yang diinginkannya.
Form Designer


Form Designer
Setiap aplikasi biasanya memiliki jendela atau background interface, yang dalam bahasa pemrograman Delphi atau bahkan dalam bahasa pemrograman lain yang berbasis visual, biasa disebut dengan Form. Form Designer berfungsi sebagai tempat untuk mendesain form untuk aplikasi yang akan kita buat, dan juga sebagai tempat untuk meletakkan komponen-komponen yang kita ambil dari component palette.

Code Explorer
Code Explorer
Code Explorer merupakan area di mana kita menuliskan kode program, posisinya secara default terletak dibelakang form. Untuk menampilkan code explorer di depan form menggunakan tombol F12 pada keyboard. Pada code explorer tersebut akan melihat kode-kode dalam bahasa pemrograman delphi yang secara otomatis digenerate oleh Delphi, hal ini jelas akan memudahkan atau mempercepat kita dalam menulis program.
Pada code explorer Delphi, ada sebuah fitur yang disebut dengan code completion. Sesuai dengan namanya, code completion berfungsi melengkapi kode yang ditulis dalam bentuk pilihan/list dari code-code yang bisa digunakan, hal ini akan sangat membantu apabila lupa terhadap kode tertentu.
Code completion ini secara otomatis akan muncul dengan menekan tombol titik pada keyboard, selain itu bisa juga dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + Space secara bersamaan.
Disamping code completion, code explorer pada delphi juga dilengkapi dengan hint (layer berwarna kuning yang muncul ketika mouse didekatkan pada komponen tertentu). Hint ini muncul ketika menggunakan procedure atau fungsi dan menekan tombol ( pada keyboard, pada hint tersebut akan muncul nama dan tipe data dari parameter yang digunakan atau informasi lain yang diperlukan.

Object TreeView
Object TreeView
Object TreeView adalah bagian yang berisi daftar komponen yang digunakan dalam form designer. Dengan model tampilan bercabang, akan memudahkan kita dalam menunjuk komponen tertentu terutama jika aplikasi yang dibuat menggunakan banyak komponen.
Object Inspector

Object Inspector
Object Inspector adalah bagian yang digunakan untuk memanipulasi sifat atau karakteristik dan event dari komponen yang kita gunakan dalam form designer. Jendela object inspector terbagi menjadi dua bagian tab, yaitu tab property dan tab event. Tab property digunakan untuk memanipulasi properti yang dimiliki oleh komponen tertentu, misalkan ukuran, warna dan caption dari komponen. Sedangkan Tab Event digunakan untuk menangani pemasukan kode pada kejadian tertentu dari suatu komponen, misalnya : kejadian ketika komponen button (tombol) diklik atau onClick.
D.     MEMBUAT APLIKASI SEDERHANA
Untuk memulai membuat aplikasi, pada menubar Delphi, pilih menu File | New | Application, maka akan ditampilkan sebuah form kosong. Kemudian simpan dahulu aplikasi Anda tersebut dengan memilih menu File | Save All, pada kotak dialog save, pilihlah direktori tempat Anda akan menyimpan file aplikasi / proyek Anda, atau buatlah direktori baru jika Anda belum membuatnya, hal ini dilakukan agar lebih mudah bagi Anda dalam mengedit program buatan Anda.
Kotak Dialog Save Unit1

Kotak dialog tersebut meminta Anda memasukkan nama file unit dari form Anda, isilah nama unit dengan UnitMain.pas kemudian klik OK. Selanjutnya, Delphi akan menampilkan kembali kotak dialog save, namun kali ini, Delphi meminta memasukkan nama file proyek. Isilah nama proyek, misalnya ProjectMain.dpr.
Setelah menyimpan proyek Delphi, selanjutnya, cobalah menjalankan program tersebut melalui menu Run | Run. Tunggu beberapa saat hingga Delphi menyelesaikan proses kompilasi program. Jika sudah, maka akan melihat sebuah form yang posisinya di atas IDE Delphi. Form yang muncul tersebut merupakan tampilan aplikasi buatan kita yang telah dibuat menggunakan Delphi.
Layaknya aplikasi windows lain, bisa menggeser posisi form tersebut, memperbesar, memperkecil, meminimalkan dsb. Untuk menutup aplikasi/form tersebut tekan tombol bergambar silang yang terletak pada sudut kanan form, Atau bisa juga menghentikan aplikasi yang dijalankan pada Delphi dengan memilih menu Run | Program Reset, maka tampilan Delphi akan kembali seperti semula.
Sampai di sini telah berhasil membuat aplikasi sederhana menggunakan Delphi yang berisi sebuah form kosong.


E.        FUNGSI FILE-FILE PADA DIREKTORI PROYEK DELPHI
Setelah membuat aplikasi sederhana dan sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya Anda mengamati file-file yang terbentuk dari pembuatan proyek tersebut, Anda bisa melihat file-file tersebut pada direktori tempat Anda menyimpan file unit dan file proyek Anda.
Setelah membuka direktori tersebut pada window explorer, maka Anda akan melihat file-file lain yang tidak pernah Anda simpan secara langsung. Agar Anda mengetahui fungsi dari masing file tersebut, berikut ini akan dijelaskan file-file yang terbentuk tersebut satu per satu.

File-file Delphi pada Windows Explorer




ProjectMain.dpr
File ini berisi program utama dari aplikasi. Semua kode program yang yang ada dalam file ini secara otomatis akan dibuat oleh Delphi sesuai dengan perubahan aplikasi kita. Namun pada tingkat expert, seringkali pemrogram menuliskan beberapa baris program pada file ini, seperti untuk membuat Splash screen atau form pembuka, atau melakukan setting awal dari program.
ProjectMain.pas
File ini berisi kode program kita yang biasanya berhubungan dengan form. Misalnya, ketika kita menuliskan kode program untuk kejadian onClick pada form atau komponen lain, maka kode tersebut akan disimpan kedalam file yang berekstensi *.pas ini.
Biasanya, tidak semua kode dalam file ini ditulis secara langsung oleh pemrogram. Sebab Delphi telah menggenerate dan membuat semacam kerangka program. Namun pada kasus-kasus tertentu, terutama ketika file unit tersebut tidak berhubungan dengan form manapun, maka pemrogram harus menuliskan sendiri seluruh kode dalam unit tersebut.
ProjectMain.dfm
File ini berisi daftar komponen yang digunakan dalam form serta beberapa setting properti dari komponen tersebut juga terdapat pada file ini.
ProjectMain.res
File ini berisi info versi resource dan icon dari aplikasi, atau bisa juga digunakan untuk menyimpan resource lain yang akan digunakan dalam aplikasi seperti kursor, bitmap dll. Untuk melihat atau mengedit file ini, Delphi menyediakan utilitas Image edit yaitu pada menu Delphi pilih Tools | Image Edit. Atau pada desktop windows, pilih menu Start | All Programs |Borland Delphi 7 | Image Editor.
ProjectMain.cfg
File tersebut merupakan file yang menyimpan konfigurasi proyek/program. File tersebut memiliki nama yang sama dengan file proyek yang dibuat tetapi dengan ekstensi berbeda. Mula-mula compiler Delphi akan mencari file dcc32.cfg di directory dari compiler tersebut, kemudian di direktori current (direktori yang aktif), dan baru kemudian mencari file dengan nama yang sama dengan nama proyek, namun dengan ekstensi *.cfg yang terletak di direktori proyek.
ProjectMain.dof
File ini berisi seting dari proyek atau aplikasi kita, seperti seting dari kompiler dan linker, seting direktori dsb.
ProjectMain.dcu
File ini merupakan file hasil dari kompilasi file unit Anda yang akan digunakan untuk membuat file executable.
ProjectMain.exe
File ini merupakan file executable atau file program kita. Untuk menjalankan file ini Anda bisa mengklik dua kali file ini, maka Anda akan melihat form yang baru Anda buat dengan Delphi muncul. Pada Aplikasi sederhana, file inilah yang nantinya akan didistribusikan, maka tidak perlu menyertakan file-file lain untuk memperlihatkan aplikasi  pada orang lain.















BAB III
PENUTUP

Dari Uraian pengenalan Program Delphi di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa program ini mudah digunakan oleh seorang programmer pemula. Adapun sejumlah kelebihan Delphi antara lain meliputi:
·         Dapat mengkompilasi menjadi single executable (aplikasi portable), memudahkan distribusi dan meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning
·         Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging)
·         Optimasi kompiler yang cukup cepat
·         Mendukung multiple platform dari source code yang sama
·         Untuk yang dikelola oleh embarcadero, delphi dapat dijalankan pada multiflatform yaitu windows, linux, android, IOS.

















DAFTAR PUSTAKA


 Hafid Mukhlasin dkk, http://delphiscript.blogspot.com